Senin, 23 Agustus 2021

Struktur dan Struktur Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

 

Struktur Teks Laporan Percobaan


Laporan percobaan dapat disajikan dalam bentuk paparan. Jenis teks yang biasa digunakan dalam laporan percobaan adalah eksplanasi dan deskripsi. Struktur Teks Laporan Percobaan  terdiri dari dua bagian di bawah ini (Kemdikbud, 2017, hlm. 24).

1.     1.   Pernyataan Umum,

terdiri dari klasifikasi, dan pernyataan. Bagian ini menentukan klasifikasi aspek dari sesuatu yang diujicobakan seperti alam, tumbuhan, alat, dan lain lain yang dibahas secara umum.

2.    Uraian,
menggambarkan sesuatu yang dibahas secara rinci, bagian per bagian, kebiasaan, hingga sesuatu yang dibutuhkan untuk hidup dan perilaku alamiah bagi makhluk hidup. Bisa juga memuat penggunaan bahan dan alat untuk percobaan membuat benda dan hal khusus lainnya.

Namun, sebetulnya struktur laporan hasil percobaan akan menyesuaikan mengikuti jenis model teks laporan hasil percobaan yang dibuat. Dalam model percobaan membuat sesuatu, maka strukturnya menjadi:

1.     1.   Tujuan, menjelaskan tujuan dari percobaan seperti apa yang akan dibuat, mengapa harus dibuat, apa yang akan dibuktikan, dsb.

2.      2. Alat dan bahan, memaparkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam melakukan percobaan membuat suatu hal.

3.       3. Langkah-langkah, menjelaskan bagaimana langkah demi langkah yang ditempuh dalam melaksanakan kegiatan percobaan.

4.      4. Hasil, menjelaskan hasil percobaan dan akan memiliki dua struktur utama dari laporan percobaan, yakni: pernyataan umum, dan uraian masing-masing hasil percobaan.

5.      5. Simpulan, berarti menyimpulkan seluruh kegiatan dan hasil percobaan yang telah dilaksanakan.


Ciri Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

Seperti teks lainnya, teks laporan percobaan memiliki ciri atau kaidah kebahasaan yang khas dan membedakan teks ini dari jenis teks lainnya. Berikut adalah ciri kebahasaan yang umum digunakan dalam laporan (Kemdikbud, 2017, hlm. 24)

1.      1. Memperkenalkan kata aspek umum atau kelompok, seperti: kendaraan roda dua, transportasi umum,       keluarga kucing, ikan tawar, mamalia, unggas, reptilia, dsb.

2.      2. Banyak memakai kata tugas hubungan logis, seperti: maka, ketika, dan seterusnya.

3.      3. Menggunakan kata tugas untuk menjaga tulisan koheren (maknanya terpadu dengan baik).

4.      4. Banyak menggunakan kalimat aktif.

5.      5. Menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan proses dan aksi kegiatan percobaan.

6.      6. Terdapat kalimat yang menjabarkan urutan kegiatan.

7.      7. Lebih banyak menggunakan kata benda dan frasa benda dibandingkan dengan kata ganti orang.

8.      8. Beberapa model laporan menggunakan istilah teknis atau istilah bidang ilmu.

9. Beberapa model laporan disertai diagram, peta, foto, dsb.



Ciri Ciri Teks Laporan Percobaan

Sementara itu, secara umum teks laporan percobaan memiliki ciri sebagai berikut.

1.      Objektif, artinya informasi disampaikan berdasarkan hal yang diperoleh melalui percobaan. Jika suatu percobaan menduga A akan memberikan dampak yang baik, namun hasil percobaan ternyata menghasilkan dampak yang buruk, maka laporan percobaan akan tetap menyampaikan bahwa percobaan tersebut gagal (tidak ditutup-tutupi).

2.      Fakta, berarti tidak berdasarkan dugaan yang belum terbukti. Misalnya, laporan percobaan tidak akan mengatakan bahwa “kandungan vitamin C dalam buah jeruk sangat tinggi” tapi akan menyebutkan “kandungan vitamin C dalam buah jeruk berukuran 60 gram adalah sebanyak 100 mg”. Karena percobaan telah dilakukan dan membuktikan serta mengukur kandungan vitamin C dalam buah jeruk.

Komprehensif (Lengkap), laporan percobaan akan menguraikan bagian perbagian secara lengkap dan masing-masing bagian dijelaskan secara detail, tidak hanya gambaran umumnya saja.


Contoh Teks Laporan Percobaan

Percobaan Penghantaran Energi Listrik
Pernyataan Umum

Tujuan

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui benda penghantarnya. Untuk memahami dan mengetahui bagaimana listrik dapat dihantarkan, maka harus dilakukan percobaan. Percobaan yang telah dilaksanakan adalah menyalakan lampu dengan memanfaatkan energi listrik melalui benda penghantar dan benda lain yang tidak dapat menghantarkannya.


Alat dan Bahan

Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan bahan-bahan khusus yang telah disiapkan sebelumnya. Bahan-bahan yang digunakan adalah: baterai, kabel, lampu bohlam, benang, tali plastik, selotip.


Uraian

Langkah-Langkah

Pertama, percobaan dimulai dengan menghubungkan dua kabel pada bohlam. Cara yang digunakan adalah dengan mengelupas sebagian ujung kabel sehingga bagian logamnya tampak lalu direkatkan pada bohlam dengan menggunakan selotip.


Selanjutnya kedua sisa ujung kabel yang telah direkatkan ke lampu ditempelkan pada baterai. Ketika hal tersebut dilakukan lampu menyala. Artinya, kabel dapat menghantarkan listrik dari baterai ke lampu bohlam.


Kemudian, tahap di atas diulangi lagi, hanya saja kali ini tidak menggunakan kabel. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan tali plastik. Ternyata dengan menggunakan tali plastik lampu bohlam tidak menyala.


Hasil

Dari percobaan tersebut terlihat bahwa bohlam menyala ketika dihubungkan pada baterai dengan menggunakan kabel. Namun, bohlam tidak menyala ketika dihubungkan pada baterai dengan menggunakan tali plastik.


Simpulan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kabel dapat mengantarkan arus listrik. Sementara itu,  tali plastik tidak dapat menghantarkan arus listrik.

0 komentar:

Posting Komentar